Spiga

Harga Rumah Naik akibat Kenaikan Harga BBM

JOGJA -- Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Mohammad Yusuf Asyari mengakui kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kemungkinan besar mempengaruhi harga jual perumahan. Untuk sementara ini, Kementerian Negara Perumahan Rakyat bersikap masih akan menunggu suara-suara dari staholder perumahan, termasuk dari Real Estate Indonesia (REI).
"Sangat menyedihkan harga-harga cenderung naik dan mempengaruhi komoditas. Harga perumahan mungkin berpengaruh, berapa persen belum tahu. Kita lihat saja nanti, kita menunggu suara-suara stakeholder perumahan, lihat di lapangan," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (24/5) di Hotel Inna Garuda, usai menghadiri acara Penandatanganan Kerja Sama Operasional (PKO) dan fasilitasi subsidi perumahan melalui Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB).
Dia didampingi Deputi Bidang Pembiayaan Menegpora, Ir Tito Murbaintoro MM, Sekretaris Menepora Dr Iskandar Saleh, Kepala Pusat Pengembangan Perumahan Dr Andi Zainal A Dulung, Deputi Bidang Perumahan Swadaya, Ir Kriya Arsyah M Eng dan lain-lain. "Naiknya misalnya enam persen pasti sudah tertutup. Kita perlu cermati jangan-jangan kenaikannya hanya 2,5 persen," kata menteri.
Sebelumnnya, wakil REI wilayah Jawa dan Kalimantan yang mendampingi Menpera dan konferensi pers menjelaskan kenaikan harga BBM berdampak pada kenaikan harga material (bahan bangunan) 15 persen.
Adapun material sendiri merupakan bagian terbesar (80 persen) dari rencana anggaran dan pembiayaan di bidang perumahan. Kalau pun harga jual rumah naik, kemungkinan hanya 5-7 persen. "Dengan catatan, harga jual tanah tidak naik. Ini dilematis," kata dia.
Lebih lanjut Menpera menjelaskan, di Jawa Tengah, program pemberian subsidi dan pembiayaan perumahan (rumah sehat sederhana) lewat LKNB sudah terjalin dengan 78 LKNB/Koperasi.
Pada 2007, penerbitan KPRS/KPRS/Mikro/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi sebanyak 4.424 unit, meningkat 851 persen dari tahun sebelumnya, dengan realisasi dana subdisi sebesar Rp 38,74 miliar.
Sedangkan khusus di DIY dengan 25 LKNB konvensional maupun syariah, pada 2007 baru terealisasi 27 unit dengan realisasi penyalurah subsidi sebesar Rp 542 juta. (hul)

Rumah Jogja

Sumber: Bernas

0 komentar: